Show Sidebar

HRD vs Hiring Manager: Pahami Perbedaannya Agar Lolos Interview Kerja

Mengenal Dua Dunia dalam Proses Rekrutmen: HRD vs Hiring Manager

Pernah nggak sih kamu merasa “deg-degan” waktu diundang wawancara kerja? Rasanya seperti mau ujian, ya, apalagi ketika tahu kamu harus melewati lebih dari satu tahap interview. Biasanya, ada tahapan wawancara bareng HRD, lalu lanjut ke hiring manager. Tapi, teman-teman, kamu pernah nggak sih bertanya-tanya, sebenarnya apa sih perbedaan wawancara HRD vs hiring manager? Kok harus dua kali segala? Kenapa nggak langsung aja dengan user atau manajer yang bakal kerja bareng kita?

Rasanya memang seperti relasi baru ya, mulai kenalan sama keluarga (HRD), baru deh diterima kalau pas sama calon pasangan (hiring manager). Nah, biar nggak salah paham dan lebih siap menghadapinya, yuk kita kulik bareng-bareng perbedaan kedua wawancara ini. Kisah dan pengalaman para pencari kerja yang sering bingung bedanya HRD dan hiring manager, siapa tahu relate juga sama kamu. Yuk, jangan sampai salah strategi, ya!

Apa Itu Wawancara HRD?

Wawancara HRD (Human Resources Department) biasanya jadi gerbang pertama untuk para pelamar kerja. Di sini, kamu bakalan bertemu mbak-mbak atau mas-mas HRD yang ramah dan suka bertanya tentang hal-hal seputar dirimu secara umum. HRD itu kurang lebih seperti kakak kelas yang memastikan kita siap masuk dunia kerja.

Tujuan utama interview HRD lebih ke arah memastikan kamu cocok secara nilai, kepribadian, dan budaya perusahaan. Biasanya, mereka bakal nanya soal pengalaman kerja, motivasi, kelebihan dan kekurangan diri, hingga gaji yang kamu harapkan. Pokoknya, lebih ke “cocok nggak kamu jadi keluarga besar kami?” Mereka juga mengecek apakah secara administrasi, rekam jejak, dan kelengkapan dokumen kamu sudah sesuai standar perusahaan.

Jadi, jangan heran kalau banyak pertanyaan HRD ujung-ujungnya tentang soft skill, kemampuan komunikasi, ketahanan menghadapi tekanan, sampai motivasi hidup. HRD biasanya tidak terlalu mendalam soal teknis pekerjaan, yang penting kamu cocok secara sikap dan bisa kerjasama dalam tim. Contohnya mereka akan bertanya, “Mengapa kamu tertarik melamar di perusahaan ini?” atau “Bagaimana cara kamu mengatasi konflik dalam tim?”

Peran Unik HRD dalam Seleksi Karyawan

Bicara soal peran HRD, mereka tuh ibarat “penjaga gerbang”. HRD yang bertugas sebagai penyaring utama akan memastikan bahwa semua calon karyawan sudah memenuhi kriteria dasar. Nah, kriteria ini bukan cuma soal ijazah atau kemampuan teknis, tapi juga nilai-nilai yang dianut perusahaan.

HRD juga mengecek apakah kamu sesuai dengan visi dan misi tempat kerja itu. Misalnya, ada perusahaan yang sangat mengutamakan fleksibilitas dan kerja tim, di sini HRD bakal menguji seberapa mudah kamu beradaptasi dan bekerja dengan orang lain. Di sisi lain, ada juga perusahaan yang lebih fokus ke inisiatif dan inovasi, HRD bakal mencari kandidat yang berani ambil tantangan dan penuh ide segar.

Selain ngobrol-ngobrol, HRD biasanya juga ikut mengawasi proses administrasi, mulai dari pengecekan dokumen, tes psikologi, sampai menawarkan benefit dan membahas struktur gaji. Jadi, jangan heran kalau HRD juga kadang menjadi “jembatan” penyambung antara kamu dan divisi lain. Kamu bisa menanyakan soal benefit, kontrak kerja, sampai budaya perusahaan ke HRD sebelum lanjut ke hiring manager.

Wawancara Hiring Manager: Menilai Kesiapan Kerja Sehari-hari

Kalau HRD itu penjaga gerbang, hiring manager adalah “user” atau calon atasan yang benar-benar bakal jadi partner kerjamu nanti. Dalam tahap ini, suasannya sering terasa lebih serius dan profesional, walaupun kadang justru lebih hangat karena lebih membahas masalah sehari-hari di dunia kerja.

Pada wawancara hiring manager, kamu akan mendapat pertanyaan yang jauh lebih teknis dan spesifik. Misal, kamu melamar posisi digital marketing, hiring manager akan bertanya tentang pengalamanmu mengelola campaign, tools yang biasa dipakai, hingga studi kasus bagaimana kamu menyelesaikan masalah nyata. Pokoknya, di tahap ini nggak cukup cuma percaya diri dan punya soft skill, tapi juga harus bisa “unjukin” keahlianmu secara nyata.

Biasanya hiring manager akan eksplorasi lebih dalam tentang proyek, cara kamu mengatasi masalah di pekerjaan sebelumnya, hingga logika berpikirmu dalam menyelesaikan tantangan. Intinya sih, mereka ingin memastikan kamu benar-benar bisa meng-handle pekerjaan sesuai ekspektasi mereka.

Perbedaan Wawancara HRD dan Hiring Manager yang Sering Disalahpahami

Ini dia, bagian paling sering bikin bingung para pencari kerja: perbedaan wawancara HRD dan hiring manager! Sekilas memang sama-sama wawancara, tapi sebenarnya tujuannya beda banget, lho. Biar makin jelas, yuk, simak beberapa perbedaannya berikut ini:

  • Fokus Pertanyaan: HRD menilai aspek kepribadian, motivasi, dan kecocokan budaya. Hiring manager lebih banyak bertanya soal kemampuan teknis, pengalaman kerja, dan portofolio.
  • Posisi Pewawancara: HRD biasanya berasal dari divisi sumber daya manusia, sementara hiring manager adalah atasan langsung atau tim dari divisi yang kamu lamar.
  • Keputusan Akhir: HRD bertanggung jawab pada penyaringan awal dan administrasi, hiring manager menentukan apakah kamu layak masuk tim mereka atau tidak.
  • Pembahasan Benefit: HRD sering kali membahas soal benefit, tunjangan, dan struktur gaji. Hiring manager lebih fokus pada tantangan dan target kerja harian.

Jadi, jangan sampai kamu salah menyiapkan diri, ya! Jelaskan hal-hal personal dan soft skill waktu interview HRD, tapi buat hiring manager terkagum dengan kemampuan teknismu.

Tips Jitu Lolos Wawancara HRD dan Hiring Manager

Nah, sebagai sahabat job hunter, aku mau kasih sedikit tips supaya kamu nggak grogi dan malah bingung pas menghadapi dua jenis wawancara ini. Simak dulu, yuk, supaya persiapan kamu makin matang:

  • Untuk HRD:
    • Ceritakan pengalaman menarik yang menunjukkan kepribadianmu, misalnya bagaimana kamu belajar menghadapi konflik atau kerja sama dalam tim.
    • Latih diri dengan pertanyaan seputar motivasi, kelebihan, kekurangan, dan nilai yang kamu pegang.
    • Bersikap ramah, percaya diri, dan jangan takut bertanya soal budaya kerja.
  • Untuk Hiring Manager:
    • Pahamilah job desk dan skill yang dibutuhkan posisi yang kamu lamar sebelumnya.
    • Siapkan portofolio, contoh hasil kerja, serta kemampuan analisa dan penyelesaian masalah.
    • Jawab dengan jelas dan spesifik, jangan terlalu berputar-putar atau umum.
    • Tunjukkan semangat belajar dan kesiapan menghadapi tantangan di posisi baru.

Ingat, setiap tahap wawancara sebenarnya adalah kesempatan untuk memperlihatkan versi terbaik dari dirimu. Jadikan proses ini sebagai ajang bertumbuh, bukan tekanan yang bikin minder.

Pentingnya Memahami Alur Seleksi Kerja agar Tidak Salah Langkah

Tidak jarang, banyak pelamar kerja gagal bukan karena mereka tidak kompeten, tapi karena salah strategi waktu menghadapi HRD dan hiring manager. Pahami baik-baik bahwa HRD lebih tertarik pada aspek interpersonal, sementara user atau hiring manager ingin menggali kemampuan teknis dan problem solving kamu di kehidupan nyata kerja.

Coba deh bayangkan: teman kamu lolos di interview HRD karena sangat komunikatif, tapi gagal di tahap hiring manager karena tak bisa menjelaskan teknis pekerjaan yang dibutuhkan. Atau sebaliknya, ada juga yang sudah luar biasa di segi skill, tapi nggak bisa “ngobrol” dengan HRD sehingga dianggap kurang “klik” secara budaya.

Supaya nggak terjebak di situasi itu, belajar dulu alur dan perbedaan wawancara sejak awal. Siapkan mental untuk menghadapi HRD dengan percaya diri, lalu buktikan kemampuanmu di hadapan hiring manager. Jangan lupa juga jaga komunikasi dan tanyakan semua hal yang ingin kamu ketahui mengenai perusahaan ataupun posisi yang kamu incar.

Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Wawancara HRD dan Hiring Manager

  • Apa benar hiring manager selalu menjadi atasan langsung setelah diterima?
    • Tidak selalu. Kadang hiring manager bisa saja adalah kepala divisi atau supervisor yang bekerja langsung dengan tim rekrutmen. Tapi, biasanya kamu akan sering berinteraksi dengan mereka jika diterima kerja.
  • Haruskah jawaban di HRD dan hiring manager dibuat sama?
    • Tidak harus sama persis, tapi tetap konsisten. Di HRD, fokuslah pada kepribadian dan motivasi, sedangkan pada hiring manager lebih baik menekankan kemampuan teknis dan pengalaman spesifik yang relevan.
  • Bagaimana kalau masih grogi atau bingung menjawab pertanyaan saat interview?
    • Wajar kok! Tenangkan diri, tarik napas, dan jangan ragu minta jeda sebentar sebelum menjawab. Latihan berbicara di depan cermin bisa sangat membantu!

Kesimpulan: Siap Hadapi Wawancara HRD dan Hiring Manager, Wujudkan Karier Impian!

Nah, sekarang kamu sudah lebih paham kan, perbedaan wawancara HRD dan hiring manager? Dua tahap ini memang punya fokus dan tujuan sendiri-sendiri, tapi keduanya sama penting. Jangan ragu buat mempersiapkan diri secara maksimal! Jadikan setiap proses interview sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Buat kamu yang lagi berburu kerja, yuk, terus latihan dan asah kemampuan bersama kami di job portal terbaik Indonesia. Temukan lowongan idamanmu, siap-siap bersinar saat interview, dan selangkah lagi menuju karier impian!

Leave a Comment